Short Story

Selai Kangkung

“Coba lihat ini peralatan elektronik yang sangat modern. Dibuat di Eropa dan mendarat di tanah…

Bunuh Diri

Sepulang sekolah, diatap sekolah. Setinggi sekitar lima lantai. Sekitar tiga detik untuk terjun samp…

Jeroan Babi Hans| Part I : Balada Sjam

Jeroan babi digantung-gantung bak tirai di halaman rumah orang betawi. Amisnya mencekik hidung yang …

Hari Paling Bahagia Ke-Tiga

Selamat Bu Flora, hasil diagnosa menunjukkan Anda sudah sehat betul. Anda tidak perlu datang ke sini…

Mak

I  “Mak, apa aku sekarang mesti keluar ? ” “Ya, anakku, kau semestinya begitu.” “Hari ini, mest…

Yessi

Yessi menatap Lian. Tak terdengar sepatah kata dari mulut mereka. Itu terjadi selama dua puluh menit…

Head Slices | Part I : Suara Menyayat

Maaf telah kugorok lehermu. Tapi telah kusembunyikan pisauku. Di bawah bantal, biarku bisa bermimpi …

Marjati

Jagung Marjati, gadis enam belas tahun asal Garut, adalah gadis yang benar baru matang. Buah dada ya…

Vaalseberg

Seorang Pria menatap layu rumah tua di depanya. Entah berapa lama ia berdiri tegap di sana, namun ya…

Head Slices II : Norman

Johnny             : Hai Karl kau ingat …

Buah Aneh di Seberang Jalan

Chan memberi tahunya tentang buah aneh di seberang jalan, bila ia makan maka akan sial lah seluruh h…

Kopi dan Teh

Meja bundar berdiri kokoh bertulangkan rotan dan berlapis kulit dengan cat kusam. Beberapa sudut mej…

Turis

Aku  menyapu kursi empuk ini dengan jari-jariku, menghapus debu debu yang ada karena sugestiku.…

Aku adalah Botol Coke

Aku adalah botol coke. Hari ini adalah hari terbaikku, tubuhku di cat dengan warna merah menyala dan…

Pion

Buku-buku itu menumpuk di ruangan sempit tiga kali enam meter. Lampu lima watt begitu redup untuk me…

Jangan Mengejar Kupu-Kupu

Sudah diberitahu ribuan kali, Nusar tetap bak seorang tuli. Bukanya ia ingin menjadi tuli, tetapi ra…