Antipati pada Senin yang rindu.
Lantaran ia memecah tidurmu.
Memekik untuk tetap berlari dan tidak semaput.
Ia sudah tahu kau mengagung-agungkan matahari daripada bulan.
Menyembah Minggu daripadan Senin.
Meringkus waktu demi bertahan.
Singkat waktu pesta pora usai, dengan parau kau berkata : Sial, besok Senin !
Leave a Reply