Tag: Fragments
-

Partai Anak Muda
—
in Fragments“Kakek. Ada anak muda buat partai” “dimana mereka?” “di comberan?” — Kakek dan Cucu
-

-

Bunuh Diri
Sepulang sekolah, diatap sekolah. Setinggi sekitar lima lantai. Sekitar tiga detik untuk terjun sampai memeluk beton dibawah sana. Air mata yang habis dikuras. Sel-sel otak lapuk yang tak mampu berfikir. Sepatu hanya sekitar dua mili untuk tidak menginjak apapun. Badan yang lunglai ini tiada daya diterpa angin. Dan terjun bebas. Tiga detik itu ternyata tidak…
-

Sepotong Foto Munir di Saku Celana
Terselip sepotong foto Munir tertinggal di saku celana Teracuhkan bersama bon-bon hasil beli ini itu. Cukup nanti lengah tercuci Foto yang sepotong itu basah dan payah. Pula dilalaikan pula Sampai terjemur di atap rumah. Sepotong foto itu rapuh dan ringkih. Kesudahanya foto itu hancur lebur, tertimbung onggokan bon ini itu. Sydney, 28 Maret 2018
-

Renungan Jakarta
Apa sih yang mesti dicari di Jakarta? Berjuta-juta orang berdesakan di jalan raya pada awal hari dan petang. Lalu pulang dengan lelah menoleh anak-istri. Belum penat lenyap, sudah mesti beranjak. Lalu begitu seterusnya sampai badan lunglai dan usang. Apa lelah? Apa bosan? Apa muak? Bolehkah kami memilih tenang dengan semestinya? Tidak harus menguras badan sendiri…
-

Aku Menikah dengan Perempuan yang Kupacari Selama Delapan Tahun
Akhirnya aku menikahi perempuan yang kupacari selama delapan tahun. Selama delapan tahun telah kami lewati berbagai macam anjungan dan sandungan. Itu lama? iya, tentunya. Saking lamanya, kami sudah mengevolusi nama panggilan kami dari ayam, yam, yamtut, sampai kop — absurd memang, banget. [AdSense-A] Selama itu juga, kami saking meyakinkan. Sama-sama pernah renggang dan pernah erat.…
-

Jorn Jorn
Blestyer Jorn Jorn. Bagaimana esok, Jorn. Mari hisap setitik air, Jorn. Meresap sebuah cita. Rajut sebuah cerita. Sampai nanti, dimulai esok, Jorn. Mungkin begini lah rasanya, Jorn. Campur aduk, selalu saja ada obstruksi. Sampai sukar mendengkur. Kamu jua pasti. Tapi pura-pura sungkup. Berapa jam lagi, Jorn Berapa detik lagi, Jorn Jorn, Jorn. Bagaimana…
-

Pekan Terkahir Buat si Perjaka
Tepat didetik ini pekan depan aku akan berdiri disampangnya. Menatap banyak tamu hilir mudik. Ada keluarga, teman kerja, teman kampus. Aku memegang erat tangganya beberapa saat, membayangkan betapa bahagianya dia. Delapan tahun itu lama, iya, dan dua jam nanti pastinya akan terasa lama juga. Cepat datang. Hari itu. Cepat. Aku tak sabar menjadi suaminya. Biarkan…
-

Retrouvailles
Sejak semua berjalan begitu ringan, di Jatinangor delapan tahun lalu, aku merasakan seperti apa yang disebut ‘Retrouvailles’. Sebuah perasaan bahagia yang tiada tara, seperti bertemu seorang tercinta yang lama tak jumpa. Istilah itu sepertinya antitesis dengan keadaanku saat itu. karena sosok yang datang bukanlah orang yang sudah ada mutlak dalam ingatanku. Tapi seakan hadir seperti dejavu. [AdSense-A]…
-

Edelweiss
Matahari datanglah. Hangati Kami. Datanglah melalui celah-celah edelweiss di tanah surya kencana. Hangati tubuh kami yang kedinginan. Hibur kami, dengan jiwa yang kesepian. Ampunilah kami. Rumput yang basah, embun yang dingin, kini merajai kami. Siapa pun gerangan kami, di sini hanya pion. Lemah selemah-lemahnya. Tunduk pada aturan alam. Hangati kami, matahari. Gunung Gede, 1 Mei…
