Head Slices II : Norman

Johnny             : Hai Karl kau ingat kejadian kemarin?
Karl                   : Ya…. ya.. aku ingat (sambil tertawa cekikikan)
Johnny             : Kukira kau sudah lupa karena terlalu mabuk. Sungguh lucu ia tidur tanpa kepala (tertawa melengking)
Karl                   : Dan apa hal yang lebih lucu ? Kau menggaulinya, si wanita tanpa kepala.
Johnny             : Ya.. Ya.. iya benar.  Badanya bergoyang-goyang. Tapi ia tidak bisa mendesah, karena kepalanya kau pegang seperti bola basket. (terdengar ia tertawa sambil memukul-mukul meja)
Karl                   : Ngomong-ngomong dimana kau simpan kepala itu?
Johnny             : Aku masukan itu ke mesin giling.
Karl                   : Ayolah John, kau tak mengajakku melihat hal keren itu !

Johnny             : Aku sudah membangunkanmu, kau terlalu banyak minum vodka. Tahukah apa yang kulakukan pada potongan-potongan daging kecil yang lucu itu?
Karl                   : Apa.. Apa ?? (Seperti suara anak kecil yang merengek)
Johnny             : Aku menggorengnya dan memberinya pada si tua bangka Norman.
Karl                   : Aku tidak mengira itu, itu sangat menyenangkan (tertawa kembali meledak)

Mereka tertawa terbahak-bahak beberapa saat, tampak bunyi telefon berdenging karena gangguan sinyal telefon genggam. Lalu mereka melanjutkan perbincangan kembali ketika telefon kembali jernih.

Karl                   : Lalu dimana kau simpan bagian lainya? Maksudku si tubuh tanpa kepala.
Johnny             : Aku memotongnya dan berencana memberikannya lagi pada si tua bangka. Tadi pagi ia menemuiku dan berterima kasih karena makanan buatanku lezat.
Karl                   : Ayolah John, kali ini aku harus melihat wajahnya.
Johnny             : Baiklah ayo ke apartemenku, kau harus melihat isi kulkasku sudah penuh sesak, tidak seperti biasanya.
Karl                   : Baiklah John, setelah pekerjaanku yang satu ini.

Bunyi Sambungan telefon yang terputus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *