Sekarang, rumput sedang bicara tentang orang kaya. Apalah artinya, ia hanya sehelai rumput.
Tapi menurutku ia benar, mungkin…
Katanya : Orang kaya itu aneh.
Aku mengerutkan dahi dengan kalimat pertamanya.
Lanjutnya : Orang kaya itu punya banyak uang, katanya mereka bisa membeli kebahagiaan, bukankah begitu?
Aku diam karena tidak begitu yakin.
Nadanya meninggi : menurutku mereka tidak membeli kebahagiaan tapi membeli kesenangan. Bukanlah itu hal yang berbeda?
Aku mengangguk.
Rumput itu bergoyang di terpa angin, kemudian kembali berbicara : Bahagia menurutku karena kau mempunyai sosok-sosok yang kau cintai dan kau bercerita, berbagi, tertawa, dan menangis bersama, kau setuju?
Aku tidak begitu yakin tapi aku mengangguk.
Ia menatapku dengan tajam : Tapi kau lihat, amatilah. Orang kaya berlomba-lomba membangun pagar-pagar tinggi di rumah mereka. Mereka menjauh untuk menjadi seorang yang sendiri. Bukankah mereka meninggalkan kebahagiaan?
Aku diam, sejenak. Lalu bicara : Karena mereka lebih memilih kesenangan ? mereka bisa saja membelinya.
Ia menegaskan : Mereka meninggalkan kebahagiaan ?
Aku berkata : Benar.
Lanjutnya : Dengan Sengaja?
Aku berkata : Benar.
Baiklah, pantas saja mereka menginjakku tempo hari.
Leave a Reply