Hidup begitu sederhana, begitu sederhana ketika kulihat langit hanya berwarna biru muda dengan sedikit bintik-bintik putih yang kita sebut dengan awan.
Orang-orang di sini begitu beda dengan Ciamis, sebenarnya aku sangat rindu dengan ruangan SD kami, siswa-siswi yang ke sekolah hanya dengan sendal dan buku ala kadarnya. Chandra, Beni, Sheny, Yana, juga teman-teman SD ku yang lain mungkin masih melakukan rutinitas yang sama disana dengan lingkungan yang sama, dan aku memulai hidup yang baru di sini.
Kulihat ruangan ini begitu sempit dengan candaan anak baru besar yang baru saja lulus SD. Sangat sederhana,dengan topik yang sebenarnya tidak begitu penting namun tawa kami yangterbahak-bahak bisa saja pecah karenanya. Terutama sosok wanita yang duduk dibangku bagian depan yang sering kita ejek karena warna kulitnya yang gelap danbaunya yang tidak sedap. Susi Namanya. Sebenarnya Susi satu ekstrakurikulerdenganku, yaitu pramuka. Dan aku tidak tega dengan perlakuan teman-temankupadanya. Namun kenyataannya aku bukanlah super hero yang tiba-tiba menghadang teman-temanku yangmengejeknya, aku terdiam dan tidak mengejeknya. Bagiku itu merupakan bentukinisiatif bahwa aku menghormatinya.
Bandung, 11 November 2001 dari secarik kertas pelajaran bahasa inggris.
Leave a Reply