Zombie lagi zombie lagi. Cerita apa lagi tentang zombie yang belum dieksploitasi? Dalam pesawat, kereta, apartemen yang diisolasi, atau satu kota yang sudah terinfeksi, semuanya sudah ! sudah ada ! Selain itu, dulu, zombie adalah film cerita fantasi horor di Amerika Serikat. Kini lambat laun sudah menyebarkan virusnya ke negara lain. Kita ingat Rec (Spanyol), 28 Days Later (Inggris), Train to Bussan (Korea Selatan), dan kini Denmark yang mengeluarkan film berjudul What We Become.
Film itu sebenarnya masih memiliki garis cerita yang sama, termasuk film yang akan kita bahas dalam artikel ini. What We Become menceritakan satu wilayah yang sudah terinfeksi oleh virus misterius yang berawal dari panti jompo. Satu persatu rumah terinfeksi hingga akhirnya virus diluar kontrol pihak berwenang. Seperti Rec, wilayah tersebut terisolasi. Tidak ada yang bisa keluar hingga satu per satu orang berubah menjadi zombie. Keluarga Johansson berjuang untuk menyelamatkan diri dari wabah ini, termasuk anak mereka Gustav yang turut berjuang bersama gadis tetangga idamannya, Sonja.
Hal yang menarik adalah bahasa yang digunakan, yaitu Danish, yang membuat film ini keluar dari zona Hollywood. Walau kalau disandingkan sebenarnya masih sama-sama saja dengan film zombie lainnya. Nilai minus bagi saya adalah walau film ini terhitung masih baru — keluaran 2015 — tapi beberapa efek yang masih terkesan kacangan. Untung saja tidak begitu banyak adegan yang memerlukan animasi komputer.
Secara umum saya sangat menunggu film-film bergenre sama dari negara-negara lainnya, termasuk Indonesia. Lebih dari itu, saya lebih suka dengan film baru zombie dengan cerita yang lebih fresh.
Leave a Reply