Tepat didetik ini pekan depan aku akan berdiri disampangnya. Menatap banyak tamu hilir mudik. Ada keluarga, teman kerja, teman kampus. Aku memegang erat tangganya beberapa saat, membayangkan betapa bahagianya dia.
Delapan tahun itu lama, iya, dan dua jam nanti pastinya akan terasa lama juga.
Cepat datang. Hari itu. Cepat. Aku tak sabar menjadi suaminya. Biarkan aku korbankan pekan terakhir sebagai perjaka dalam hidupku.
Leave a Reply