Aku Mungkin Berbohong

Suatu hari, ketika aku memejamkan mata. Aku mendengar suara kecil yang menggugah perasaanku.

Ia bertanya padaku, mengapa kau memilihnya?

Aku terdiam.

Ia kembali bertanya padaku, apa yang kau cintai darinya?

Aku terdiam.

Aku terdiam  karena aku tidak bisa menjawabnya.

Aku melihat sosoknya sekali lagi untuk mencari satu kalimat alasan dan jawaban.

Namun aku tetap terdiam.

Aku mungkin berbohong, kalau menjawab karena wajahnya yang cantik. Karena aku akan tetap mencintainya ketika kulitnya menua dan semua giginya tanggal.

Aku mungkin berbohong, kalau menjawab karena ia wanita cerdas. Karena aku akan tetap mencintainya walau ia telah pikun.

Aku mungkin berbohong, kalau menjawab karena ia baik hati. Karena aku tetap mencintainya walau ia memakiku.

Aku mungkin berbohong, kalau mencintainya karena senyumannya di pagi hari. Karena aku tetap mencintainya walau ia tak bisa tersenyum lagi.

Aku mungkin berbohong. Kalau mencintainya karena dirinya sendiri. Karena aku tetap mencintainya walau ia telah tiada.

Lalu aku bertanya kembali padanya, “Apakah kita perlu mencari alasan untuk mencintai sesuatu?”

Ia Terdiam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *