Unleashing Digital Talent: Nurturing the Next Generation of Tech-savvy Professional & Students

Faktanya…

Hilangnya jenis pekerjaan karena zaman adalah hal yang lumrah. Dulu ada profesi yang disebut Nomenclator yang bertugas untuk mengingat berbagai macam hal, nama dan tanggal. Mereka adalah seperti kalender hidup bagi orang-orang kaya di zaman romawi dan roma kuno.

 

Profesi Nomenclator (AncientPages.com)

Tentunya tugas itu sudah lama digantikan. Dalam hal mengingat nama sudah ada YellowPages yang merupakan direktori nama dan nomor telepon sejak tahun 1886. Ketika teknologi komputer dan database semakin baik, maka mencari nama atau mencatat tanggal-tanggal penting bukanlah menjadi persoalan.

Selain Nomenclator, ada pekerjaan yang kita anggap aneh lainnya. Seperti: 

  • Milkman, digantikan dengan refrigator.
  • Switchboard Operator, digantikan dengan teknologi komunikasi yang semakin baik.
  • Typist, digantikan oleh komputer.
  • Knocker Upper, digantikan dengan alarm
  • Banyak lainnya ..

Berarti memang terdapat tren dimana teknologi dan sains memudahkan aktifitas manusia. Sebagian besar pekerjaan yang hilang, karena teknologi bisa menggantikan, dan manusia bisa memilih pekerjaan lain.

Karenanya hal yang sangat normal apabila banyak pekerjaan diprediksi akan hilang di lima, sepuluh, atau dua puluh tahun kedepan. Lagi-lagi karena teknologi. Ada dua buah penelitian menarik, yang menghitung secara probabilistik pekerjaan-pekerjaan yang akan hilang di masa depan. Frey dan Osborne (2013) mengurutkan sebanyak 702 pekerjaan yang akan tergantikan dengan teknologi. Seperti berikut 16 pekerjaan yang memiliki nilai probabilitas tertinggi:

Probability Occupation
0.99 Photographic Process Workers and Processing Machine Operators
0.99 Tax Preparers
0.99 Cargo and Freight Agent
0.99 Watch Repairers
0.99 Insurance Underwriters
0.99 Mathematical Technicians
0.99 Sewers, Hand
0.99 Title Examiners, Abstractors, and Searcher
0.99 Telemarketers

Begitu juga dengan Preetz (2019) melihat beberapa pekerjaan yang memiliki yang memiliki resiko tinggi hingga 99% persentase yang menjadi korban otomatisasi, diantaranya:

Percentage Occupation
99% Telemarketers
99% Insurance Unmderwrater
99% Tax Preparers
99% Data Entry Keyers
99% Models, demonstrators and product promoters
99% Order clerks
99% Parts salesperson
99% Insurance claims and policy processing clerk
99% Tellers

Kedua pendapat tersebut memiliki pesan yang sama. Pekerjaan yang dilakukan secara repitisi, administratif, bisnis proses yang rigid, dan secara logika dapat digantikan oleh beberapa model matematis/komputer kemungkinan dapat digantikan.

 

Semua Gara-Gara Teknologi

Perkembangan teknologi makin gila. Perubahanya mengikuti distribusi eksponensial. Umur inovasi semakin pendek. Akibatnya, manusia dituntut lebih untuk adaptif. ILO bilang perubahaan teknologi yang disruptif diidentigikasikan melalui:

  • Internet of things
  • Big Data
  • Cloud Computing
  • Robotics

Keempat hal itu sudah rahasia umum. Sekarang kita lihat bahwa dampak bisa kita rasakan akhir-akhir ini melalui AIrtificial Intellegence (AI). Tampak kita sadari AI telah membuktikan bahwa pekerjaan yang panjang lambat laun bisa tergerus. Kita analisis beberapa tampilan di TikTok berikut:

Dalam dunia digital merketing, copywriter adalah pekerjaan yang umum. Mungkin dalam 1-2 dekade terakhir booming. Sebenarnya pekerjaan hampir sama dengan penulis berita, artikel lepas, pada zaman dahulu. Tapi karena kebutuhan akan menulis konten secara cepat seperti penulisan caption, script podcast, dll sehingga dibutuhkan pekerjaan ini.

Tetapi Chat GTP bisa menulis copywriting dalam bahasa inggris dan berbagai bahasa dengan cepat. Gila bukan?

Ini ada beberapa keajaiban AI

 

@realmrbert

Penipuan dengan suara AI. Makin mengerikan. Dan hari ini ada Yan sudah melapor 3 orang yang kena.

♬ original sound – Mr Bert – Mr Bert
AI Suara. Pengisi suara cukup 1 orang saja bukan? biar teknologi yang rubah suara
@gregoire_r

Adobe Photoshop Generative AI 😱 J’ai utilisé une de mes photos pour tester la dernière techno d’Adobe & Firefly ! #adobefirefly #photoshopfirefly #ai #adobefireflybeta #photoshop #photoshopediting #aigenerated #tutorielphotoshop #photoediting #macos

♬ Baianá (Sped Up Version) – Bakermat
Anak desain perlu khawatir?
Animator perlu khawatir?

Digital Talenta

Tapi tetap kita adalah manusia. Bagaimana pun segila apapun teknologi kita belum di zaman diatur oleh teknologi. Pilihanya selalu dua (1) tergerus teknologi (2) memanfaatkan teknologi.  Karenanya ada istilah digital talent.

Secara definisi digital talent adalah:

“Digital talent” mengacu pada individu yang memiliki keterampilan dan keahlian dalam berbagai teknologi, platform, dan alat digital. Mereka berpengetahuan luas di berbagai bidang seperti pemasaran digital, manajemen media sosial, analisis data, pengembangan web, desain grafis, pembuatan konten, dan banyak lagi.

Digital talent dapat mencakup profesional yang bekerja di agensi digital, departemen pemasaran, atau perusahaan teknologi, serta pekerja lepas dan konsultan yang berspesialisasi dalam layanan digital. Mereka mahir dalam memanfaatkan teknologi untuk membuat, mengoptimalkan, dan menghadirkan pengalaman, kampanye, dan strategi digital.

Mengingat istilah “Digital talent” itu luas, istilah ini dapat mencakup berbagai profesional dengan peran dan keterampilan yang berbeda. Individu-individu ini berkontribusi pada pertumbuhan dan kesuksesan bisnis dan organisasi di era digital dengan memanfaatkan kekuatan teknologi untuk mendorong inovasi, menjangkau audiens, dan mencapai tujuan organisasi.

Definisi digital talent diatas dibantu oleh Chat GTP. Saya tidak perlu capek-capek membaca banyak buku dan mencari istilahnya. Definisinya luas, sangat luas. Talenta ini bisa dimaknai berbagai macam. Tapi ada rumus sederhana:

Inovasi = Teknologi + Knowledge

Digital talenta tidak hanya direferensikan sebagai orang yang mahir teknologi. Bukan, tolong bedakan dengan insinyur, enjiner, atau teknologist.  Tapi mereka yang mampu membuat hal yang baru (ini yang paling ekstrim) atau invensi melalui pengetahuan. Seperti ini contohnya:

“Saya mampu membuat membuat aplikasi mobile. Tapi ya saya tetap akan menjadi developer kalau tujuan saya membuat aplikasi. Tetapi the real digital talenta akan memahi proses bisnis, pengetahuan pasar, dan berani mengambil keputusan tentang aplikasi apa yang hendak dia buat. Tokoh ideal ini adalah Elon Musk (Mengambil S1 di bidang ekonomi dan Fisika). Tapi jangan terlalu berfikir seperti Elon Musk.

Mari kita mulai dari hal terkecil.

 

Menjadi Talenta Digital

Beberapa tips, tentunya bagaimana Anda menjadi Digital Talenta.

  1. Tentukan bidang minat Anda: Digital memiliki banyak aspek yang berbeda-beda, seperti pemasaran digital, pengembangan web, manajemen media sosial, analisis data, atau pembuatan konten. Tentukan bidang yang paling menarik bagi Anda dan fokuslah pada area tersebut.

  2. Pendidikan dan pengetahuan: Mulailah dengan belajar dan mendalami bidang yang Anda minati. Baca buku, ikuti kursus online, dan cari sumber daya yang relevan untuk mempelajari dasar-dasar dan konsep-konsep dalam bidang tersebut.

  3. Praktek dan eksperimen: Pengetahuan teoritis saja tidak cukup. Prakteklah apa yang Anda pelajari dengan membuat proyek nyata. Misalnya, jika Anda ingin menjadi seorang pengembang web, cobalah untuk membuat situs web sederhana. Jika Anda tertarik pada pemasaran digital, buatlah kampanye pemasaran kecil untuk menguji strategi dan taktik yang Anda pelajari.

  4. Bangun portofolio: Selama Anda mengembangkan keterampilan digital Anda, kumpulkan karya terbaik Anda ke dalam portofolio. Portofolio ini akan menjadi bukti nyata tentang kemampuan dan potensi Anda kepada calon klien atau pemberi kerja.

  5. Jalin jaringan dan kolaborasi: Bergabunglah dengan komunitas digital atau kelompok industri terkait untuk bertukar pengetahuan dan membangun koneksi dengan orang lain yang memiliki minat serupa. Kolaborasi dengan orang lain dalam proyek-proyek digital juga dapat membantu Anda memperluas wawasan dan meningkatkan keterampilan Anda.

  6. Selalu belajar dan beradaptasi: Dunia digital selalu berubah dengan cepat, jadi pastikan Anda terus mengikuti tren dan perkembangan terbaru. Ikuti kursus lanjutan, baca blog, dan tetap terhubung dengan sumber-sumber informasi yang dapat membantu Anda tetap terdepan dalam industri digital.

  7. Tingkatkan keterampilan tambahan: Selain keterampilan inti yang berkaitan dengan bidang digital yang Anda pilih, cobalah untuk meningkatkan keterampilan tambahan yang dapat mendukung dan melengkapi kemampuan Anda. Misalnya, belajar tentang analisis data, desain grafis, atau bahasa pemrograman tertentu dapat membuat Anda lebih berharga sebagai seorang talenta digital.

Ingatlah bahwa menjadi talenta digital adalah proses yang terus berlanjut. Perlu waktu, dedikasi, dan kerja keras untuk mengembangkan keahlian Anda dalam bidang ini. Dengan tetap berkomitmen untuk belajar, berlatih, dan beradaptasi dengan perubahan, Anda dapat menjadi seorang talenta digital yang berharga dan berpotensi sukses

Sumber

https://www.goodhousekeeping.com/life/g4530/odd-obsolete-jobs/?slide=1

https://www.oxfordmartin.ox.ac.uk/downloads/academic/The_Future_of_Employment.pdf

http://www.jstor.com/stable/j.ctvq4c16w.9

Kai Hsin Hung, ‘Tech@Work: Top 6 Disruptive Technologies You Should Know’. ITCILO, International Labour Office, 25 July 2016

CHATGTP

UNLEASHING DIGITAL TALENT by Maulana Akbar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *