Pengalaman Menuju Pulau Hatta, Banda Naira

Wisata laut memang menjadi andalan utama bagi pariwisata kepulauan Banda Naira. Terdapat banyak tempat favorit bagi turis untuk dikunjungi, seperti pulau Run, Ai, dan Rozengain (kini populer dengan sebutan Pulau Hatta). Dalam kesempatan yang terbatas mengunjungi Banda Naira, saya memilih pulau Hatta. Alasannya banyak testimonial positif bagi para turis, selain itu Pulau Hatta ‘katanya’ sedang naik daun untuk snorkling dan diving.

Cara Akses
Akses menuju Pulau Hatta bisa dilalui melalui angkutan penumpang dari Banda Naira. Tapi tidak tiap saat berangkat, artinya bagi yang tinggal di Banda Naira, tidak bisa berangkat pagi pulang sore. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan jasa tour. Begitu banyak pilihannya. Saya mencoba menggunakan jasa tour trip dari Hotel Cilu Bintang, karena ia memiliki kapal sendiri. Biayanya sebesar Rp 250.000/orang. Biaya itu sudah termasuk transportasi, makan siang, dan peralatan snorkling. Waktu perjalanan menuju Pulau Hatta dari Banda Naira memakan waktu sekitar 60 menit. Berangkat pukul 09.00 WITA dan kembali pukul 15.00 WITA.

https://www.instagram.com/p/BM2P_LRA3v7/

Snorkling atau Diving Terbaik
Lautnya bening dan pasirnya putih. Selain itu ombaknya tenang dan nyaris tidak ada sampah dan buih. Kita bisa melihat kaki kita sendiri ketika berenang di sini. Terdapat gradasi warna yang mencolok di tepian pantai — antara biru muda dan tua. Dugaan saya laut akan tiba-tiba dalam.

Setelah mempersiapkan peralatan snorkling, tanpa pikir panjang saya mulai menjelajahi tepian pantai Hatta. Tidak seperti spot snorkling yang saya ikuti — kebanyakan menggunakan kapal ke tengah laut lalu berenang dari kapal — kami dibiarkan begitu saja di tepi laut. Ternyata spot snorkling dengan terumbu karang dan ikan sudah dapat kita temui beberapa meter saja dari sisi pantai.

https://www.instagram.com/p/BMybjqNAoFZ/

Lautnya begitu indah. Terlebih terumbu karang kita temui hanya beberapa meter, lalu beberapa langkah dari situ, kita bisa melihat palung yang dalam hingga ujung mata. Saya dibuat merinding dengan palung yang saya temui di Hatta. Tapi rasa takut saya terobati dengan melihat satwa laut yang berbeda antara bagian terumbu karang dan palung yang dalam. Terumbu karang memiliki ikan kecil yang cantik sedangkan palung memiliki ikan yang lebih besar.

Kekurangan
Selain akses umum yang tidak memadai, ada dua hal yang saya sayangkan melancong ke Pulau Hatta. Pertama adalah minimnya hotel disana. Beberapa cottage dikeluhkan oleh wisatawan luar negeri : “Here is no electricity”, ujarnya. Padahal mereka datang ke situ untuk bulan madu. Kasian kan gelap-gelapan.

Selain itu minim sekali kuliner untuk wisatawan. Padahal tiap harinya selalu ada wisatawan mancanegara datang. Pulai Hatta juga kaya akan industri ikan laut. Rasanya bisa dimanfaatkan oleh penduduk setempat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *