Pertama kali melihat jalur sepeda di Bandung merupakan hal yang mengejutkan bagiku. mengapa tidak, Bandung mempunyai jalan yang tidak lebar bahkan di jalan protokol pun karena kecilnya sering dijadikan satu arah. Inisiatif positif dari Pemkot Kota Bandung untuk menahan polusi dan kemacetan dengan menyediakan jalur sepeda bagi warga Kota. Dengan adanya fasilitas masyarakat tentu terbiasa dan cinta berawal dari terbiasa.
Jalurnya 8 KM mengambil jalur mobil di sekitar Gedung Sate dan Dago. 8 KM tidak panjang, mungkin ini hanya satu per sekian ribu dari panjang jalanan di Kota Bandung. kalau boleh sebut lagi 8 KM dan dananya bila pembaca tahu menghabiskan dana 2 Milyar Rupiah. Ya Anda pasti tahu lah harga cat dan tukang lalu Anda estimasikan harga untuk 8000×1 meter apakah sampai dengan angka 2 milyar.
Aku ingat sekali, sekitar bulan Januari 2011 sempat membaca berita di satu media masa bahwa polisi sedang menyelidiki dugaan korupsi pengadaan jalur sepeda Kota Bandung. Tidak maksud untuk mengaitkan dengan kasus ini tetapi koruptor itu orang pintar, tikus berdasi, licik, dan punya topeng yang banyak. Niscaya, tidak ada berita lanjutan sedikit pun. Dugaan ya hanya dugaan, tanpa kesimpulan yang jelas.
Hari ini pukul 08.00 WIB aku bersepeda sekitar 20 KM dari Ujung Berung rumahku ke Jalan Dago. kebetulan aku baru saja diterima sebagai asisten Laboraturin Pasca Sarjana Statistika Unpad. 2/3 jalanan tidak ada jalur sepeda. berlombalah aku dengan angkot, sepeda motor, dan padatnya orang berlalu-lalang. di jalan yang sempit, sungguh memeras tenaga bersepeda di antara kendaraan bermotor. Akhirnya sampailah di jalur sepeda pertama yaitu di Jalan Suprtaman yang berwarna biru pudar itu. Rintangan pertama hampir saja aku ditabrak sebuah angkot yang tiba-tiba berhenti di jalur sepeda. lalu di dekat pertigaan Pusat Dkwah Islam (Pusdai), sebuah masjid besar, aku harus kembali beradu di tengah jalan karena jalur sepeda digunakan oleh tiga pedagang kaki lima sekaligus.
Di depan gedung satelah hal yang paling mengiris hati. Pada pukul 09.00 entah sedang apa polisi nampaknya sedang berbaris di depan Gedung Sate, dekat pagar pintu masuk tepatnya. Jalan di depan gedung sate memang dikenal dengan keramaian karena mungkin beberapa akses menuju jalan penting bisa dilalui melalui jalan ini. Sekitar 10 meter dari jalan sepeda ini dipenuhi oleh motor polisi dan mobil pick-up Ford polisi.
Tertawalah saya melihat jalan seharga 2 Miliyar ini.
Leave a Reply