Sastra
Cerita Pendek
Contents
- 1 Jeroan Babi Hans| Part I : Balada Sjam
- 2 Hari Paling Bahagia Ke-Tiga
- 3 Mak
- 4 Yessi
- 5 Head Slices | Part I : Suara Menyayat
- 6 Vaalseberg
- 7 Head Slices II : Norman
- 8 Buah Aneh di Seberang Jalan
- 9 Kopi dan Teh
- 10 Turis
- 11 Partai Anak Muda
- 12 Bunuh Diri
- 13 Sepotong Foto Munir di Saku Celana
- 14 Jorn Jorn
- 15 Pekan Terkahir Buat si Perjaka
- 16 Edelweiss
- 17 Padi Merunduk karena Mabuk
- 18 Apabila Tuan Rindu
- 19 Jadi Tua
- 20 Suara Siti
Jeroan Babi Hans| Part I : Balada Sjam
Jeroan babi digantung-gantung bak tirai di halaman rumah orang betawi. Amisnya mencekik hidung yang hilir mudik, kecuali si tuan grobak, Hans namanya. Hans adalah generasi ke-tiga yang tinggal di daerah…
Hari Paling Bahagia Ke-Tiga
Selamat Bu Flora, hasil diagnosa menunjukkan Anda sudah sehat betul. Anda tidak perlu datang ke sini lagi. Hanya sesekali saja apabila Bu Flora ada keluhan. Kalimat itu menyambutku seperti pecandu…
Mak
I “Mak, apa aku sekarang mesti keluar ? ” “Ya, anakku, kau semestinya begitu.” “Hari ini, mesti kemana kah aku, Mak?” “Perempatan jalan saja atau, bila kau mau, kau bisa…
Yessi
Yessi menatap Lian. Tak terdengar sepatah kata dari mulut mereka. Itu terjadi selama dua puluh menit. Terdengar suara isak tangis dari mulut Lian. Yessi masih diam. Itu terjadi selama sepuluh…
Head Slices | Part I : Suara Menyayat
Maaf telah kugorok lehermu. Tapi telah kusembunyikan pisauku. Di bawah bantal, biarku bisa bermimpi tentangmu. Aku rindu suaramu yang meronta dan menangis menyayat. Tapi setelah itu kau mati, tak bisa…
Vaalseberg
Seorang Pria menatap layu rumah tua di depanya. Entah berapa lama ia berdiri tegap di sana, namun yang pasti matahari sudah mulai turun di balik bukit Vaalserberg – tanah tertinggi…
Head Slices II : Norman
Johnny : Hai Karl kau ingat kejadian kemarin? Karl : Ya…. ya.. aku ingat (sambil tertawa cekikikan) Johnny : Kukira kau sudah lupa karena terlalu mabuk. Sungguh lucu ia tidur…
Buah Aneh di Seberang Jalan
Chan memberi tahunya tentang buah aneh di seberang jalan, bila ia makan maka akan sial lah seluruh hidupnya. Nino tak percaya perkataan Chan, tapi Nino punya ketakutan akan hal itu….
Kopi dan Teh
Meja bundar berdiri kokoh bertulangkan rotan dan berlapis kulit dengan cat kusam. Beberapa sudut meja itu dihiasi cat putih dengan kelupasan-kelupasan yang tak teratur. Wajar saja, setengah abad lebih meja…
Turis
Aku menyapu kursi empuk ini dengan jari-jariku, menghapus debu debu yang ada karena sugestiku. Sebentar lagi pesawat ini akan pergi meninggalkan negeri ini. Sesekali aku melihat ke arah jam rolex ku berharap-harap…
Lihat Cerita Pendek lebih banyak>
Puisi
Partai Anak Muda
“Kakek. Ada anak muda buat partai” “dimana mereka?” “di comberan?” — Kakek dan Cucu
Bunuh Diri
Sepulang sekolah, diatap sekolah. Setinggi sekitar lima lantai. Sekitar tiga detik untuk terjun sampai memeluk beton dibawah sana. Air mata yang habis dikuras. Sel-sel otak lapuk yang tak mampu berfikir….
Sepotong Foto Munir di Saku Celana
Terselip sepotong foto Munir tertinggal di saku celana Teracuhkan bersama bon-bon hasil beli ini itu. Cukup nanti lengah tercuci Foto yang sepotong itu basah dan payah. Pula dilalaikan pula Sampai…
Jorn Jorn
Blestyer Jorn Jorn. Bagaimana esok, Jorn. Mari hisap setitik air, Jorn. Meresap sebuah cita. Rajut sebuah cerita. Sampai nanti, dimulai esok, Jorn. Mungkin begini lah rasanya, Jorn. Campur aduk,…
Pekan Terkahir Buat si Perjaka
Tepat didetik ini pekan depan aku akan berdiri disampangnya. Menatap banyak tamu hilir mudik. Ada keluarga, teman kerja, teman kampus. Aku memegang erat tangganya beberapa saat, membayangkan betapa bahagianya dia….
Edelweiss
Matahari datanglah. Hangati Kami. Datanglah melalui celah-celah edelweiss di tanah surya kencana. Hangati tubuh kami yang kedinginan. Hibur kami, dengan jiwa yang kesepian. Ampunilah kami. Rumput yang basah, embun yang…
Padi Merunduk karena Mabuk
Pangkal kuat karena mengakar; Maslahat arang adalah terbakar; Bunga elok karena bermekar; Kami padu karena mangkar; Kami kuat karena tunduk Kami adalah padi Padi yang merunduk karena mabuk Demi Sjahrir…
Apabila Tuan Rindu
Apabila Tuan rindu, janganlah datang ke Jakarta. Pergilah bersamaku melihat Nusantara. Sawah. Kebun. Apabila Tuan rindu, janganlah diam di daratan. Tanah kita adalah air. Berlayarlah bersamaku melihat khatulistiwa. Surga. Jamrud….
Jadi Tua
Jadi tua itu mengesalkan : Badan sakit-sakitan, kulit keriput, daya ingat payah. Apalagi apabila tingkah laku sudah seperti kanak-kanak : ngompol dicelana, menangis dan meracau karena hal sepele. Anak kecil…
Suara Siti
Seperti Siti yang seorang Insinyur bangunan itu, yang menjadi pelatih balet di kelas tari kanak-kanak. Meninggalkan gelar dan tumpukan buku sains demi getaran hati dengungan passion. Aku tidak mengenalnya, tapi…
Leave a Reply