Begitu Menggantung di Awan

Begitu menggantung di awan, hujan terjun bebas.
Menari, menyanyi, bersinergi dengan berton-ton air yang jatuh ulah gravitasi.
Memandikan manusia ataupun bukan.
Benda yang bergerak ataupun bukan.
Orang berduit ataupun bukan.
Orang yang lapar ataupun bukan.
Tak peduli apa maupun siapa.

Kerap menjadi Jendral untuk menyerang Ibukota.
Kerap menjadi Pahlawan untuk kebun yang kehausan.
Terkadang dengki, terkadang ramah.

Garis biru dilangit menjadi latar untuk dua emosi yang berbeda.
Percayalah, percayalah, percayalah.
Baik dengki atau ramah, jangan kau marah.
Karena mereka akan kembali.
Menari, menyanyi, bersinergi dengan berton-ton air yang jatuh ulah gravitasi.

Jakarta,28 Oktober 2013