[Lecture Points] Power and Public Policy: from pluralism to structuralism

Apa itu Power?

  • Power dapat direferensikan sebagai konsep yang luas dan argumentasi yang termasuk: kemampuan untuk menguasai masyarakat sesuai dengan apa yang diinginkan, kekuaatann untuk emempengaruhi pilihan pihak lain, kekuatan reputasi, keputusan atu non-pembuat keputusam, kekuatan ekonomi, kekuatan militer, kekuatan mendukung, legitimasi, dan banyak lainnya.
  • Namun konsep power dalam atrtikel ini berada pada konteks power dalam demokrasi. Berarti power dalam kapasitas mempengaruhi tanpa perlawanan

Munculnya Pluralisme dalam Memandang Power dan Kebijakan Publik

  • Pluralis lebih fokus melihat otonomi individual daripada struktur
  • Max Weber mendefinisikan power sebagai tanggung jawa individual dalam merealisasikan keinginan dia terlepas dari pengaruh orang lain
  • Pada tahun 1950/1960an cendekiawan amerika membangun sebuah pandangan akan power untuk menilai sebara besar power didistribusikan di masyarakat Amerika
  • Floyd Hunter, Nelson Polsby, dan Robert Dahl adalah tokoh-tokoh kunci.
  • Konsep Robert Dahl tentang Power: ‘A memiliki power atas B apabila B melakukan sesuatu yang B tidak akan lakukan.
  • Mereka membantu mengembangkan pluralisme atau satu pandangan dimensi dari power dimana power menyebar secara merata.

Masalah Pandangan Pluralisme

Dua wajah Power

  • Bachar and Baratz: Power punya dua wajah (1) decision making, dan (2) kontrol decision making itu sendiri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *